07 April, 2008

Jangan Asal Kutip!

Anda pernah membuat skripsi? Masih ingat kan, kalo menulis bab mengenai pendapat para ahli? Biasanya adanya di Bab II "Landasan Teori". Nah, apa yang kita tulis? Kita menulis beberapa teori yang ditulis para ahli. Makin banyak yang kita kutip, makin bagus. Caranya adalah kita copy and paste tulisan para ahli itu.

Rupanya di Amerika tidak begitu. Cara mengutip di sini bukanlah dengan cara menyalin kembali apa yang ditulis para ahli tersebut dengan memberikan tanda petik ganda di depan dan belakang pernyataan ahli itu (kalimat langsung). Bukan juga dengan menambahkan "bahwa" di depan kalimat kutipan tadi (dengan kata-kata yang sama), sehingga menjadi kalimat tidak langsung.

Cara yang dipakai di sini dikenal sebagai "paraphrase". Artinya kita boleh menggunakan ide dari ahli yang kita kutip, tetapi dengan kalimat bikinan kita sendiri. Contohnya begini. Misalnya seorang ahli, katakanlah Panjul, menulis dalam bukunya "anak yang terlalu banyak main video game akan berprestasi bagus di sekolahnya". Di skripsi ala Indonesia, kita mengutipnya: Panjul menyatakan dalam bukunya "anak yang terlalu banyak main video game akan berprestasi bagus di sekolahnya" (kalimat langsung). Atau, kita tulis di Bab II kita: Panjul berkata bahwa anak yang terlalu banyak main video game akan berprestasi bagus di sekolahnya (kalimat tidak langsung).

Nah, di Amrik sini, kita harus mengungkapkan pendapat si Panjul tersebut dalam kalimat kita sendiri, misalnya dengan menulis: Panjul menyatakan bahwa ada korelasi positif antara frekuensi main game dengan prestasi di sekolah. Atau: Panjul menyatakan bahwa dengan banyak main game, prestasi anak akan membaik. Kurang lebih begitu!

Terpaksa, dalam setiap menulis paper, kita harus benar-benar mengerti apa yang dinyatakan para ahli. Tidak seperti di Indonesia, kita bisa mengutip tanpa tahu maksud keseluruhan! Kata dosen di sini, kalo cuma mengutip dengan kata-kata yang persis sama, berarti si pengutip gak tahu maksudnya si ahli! Mahasiswa yang kebanyakan ngutip dengan kata-kata asli si ahli akan mendapat nilai yang kurang bagus, karena itu pertanda dia malas bepikir. Betul juga ya? Tapi ngerepotin!

Saking pentingnya cara kutip mengkutip ini, waktu orientasi pun hal ini diajarkan, mengingat banyak mahasiswa internasional yang berbeda 'adat' dengan Amerika mengenai hal ini. Masih kurang lagi, waktu kuliah 'academic english' hal yang sama juga masih diajarkan! Kurang apa coba.

Jadi, selesai kuliah, terpaksa jadi jago mengutak-atik pendapat para ahli!

Tidak ada komentar: