17 Maret, 2008

Sampai di Tanah Tujuan.. eh, Desa Tujuan

Kalau Anda ditanya, bagaimana mengucapkan 'Durham' dalam bahasa Inggris, bagaimana jawabannya? Apakah itu dur-hem (seperti kita bilang hem=baju), atau dur-ham (seperti bilang ham pada 'hamburger'? Itulah yang terjadi pada saya. Ternyata cara bacanya bukanlah kedua bunyi tersebut, melainkan durem (seperti orang bilang 'filem'). Jadi where are you going? Jawabnya: durem. Soalnya waktu di Chicago saya jawab 'dur-hem' mereka bingung. Setelah diterangkan bahwa saya akan ke Raleigh North Carolina (nama bandara), baru mereka bilang 'durem' tersebut. Hm, bahasa yang aneh!

Pokoknya sampailah kita di RDU (call-signnya airport Durham). Wah, agak dingin! Apakah perlu mengeluarkan sapu tangan kulit yang sudah disipkan sejak berbulan-bulan sebelum berangkat? kayaknya belum deh, masih bisa dihandel! Ternyata kita bertiga sudah dijemput oleh orang dari universitas (mengenai universitasnya akan dibahas nanti). Namanya Stephanie Alt-Lamm, cukup dipanggil Stephanie (tentu saja!). Setelah berbasa-basi di pintu keluar, dia bilang: Ok, tunggu sebentar, saya akan pull-over mobil saya dulu! Waduh, saya bingung. Terus terang saya gak ngerti apa itu pull-over! Nilai TOEFL sih boleh di atas 600, tapi kalo ngomong ya ntar dulu! Ternyata maksudnya adalah minggirin mobil! Asem!

Setelah mobilnya nongol, wah ternyata gede juga ya! Dia naik Dodge yang gede, kayaknya segede Kijang Kapsul di kita. Dengan PD-nya saya mau buka pintu penumpang di kiri. Oops! Ternyata di situ Stephanie duduk! Saya baru sadar bahwa di Amrik sini nyetirnya di kiri, penumpang di kanan. Tentu saja Stephanie terheran-heran, ngapain ini orang udik mau buka pintu sopir! Terpaksa semua dijelasin dulu.

Langsung check-in ke hotel. Namanya Brownstone, sebuah hotel bintang dua. Kami bertiga (yaitu 1 cewek (Lisa), temen saya (Komara) dan saya sendiri) biar ngirit hanya nyewa satu kamar. Wong cuman semalem ini (besoknya langsung cari apartemen). Ternyata di hotel juga gak ada porter sodara-sodara! Seperti halnya di Airport, kita harus nggotong koper segede kulkas enam pintu ke kamar di lantai 4! Demi melihat koper segede gambreng itu, Stephanie sampai heran, kok koper gede amat!

Malam sudah pukul 23 waktu setempat. Langsung tidur sambil bayangin apa yang akan terjadi besok.